more than words
Pernah suatu kali saya merasa iri terhadap teman-teman yang memasang foto mereka bersama pasangannya sebagai Display Picture di BBM, Facebook atau akun Twitter. Apalagi bila ada status yg kadang mengungkapkan betapa mereka sayang sama pasangannya itu.
Lalu, saya bandingkan dengan hubungan yang saya punya. jreeeng...
Betapa berbedanya kami dengan mereka. Gus Wisnu adalah tipe yang sama sekali tidak romantis. Dia jarang sekali (hampir tidak pernah) bilang kata sayang atau cinta. Pasang foto bersama saya pun cuma sekali, itupun atas permintaan saya dan bertahan cuma kurang dari satu hari. Haduuuh jujur, kecewa bukan main rasanya.
Saya jadi ragu, dia beneranm sayang ga sih??
Pernah kami membicarakjan keluhan saya ini, tentang betapa pelitnya dia mengungkapkan rasa sayang. Hasilnya, dia cuma berujar, ngumbar kata-kata atau foto seperti itu lebih ke cara ababil, dan bila terlalu sering akan kehilangan makna. Agak kecewa mendengarnya. Karena saya kan juga ingin dunia melihat bahwa saya dicintai.
Tapi pada suatu hari, dengan situasi kami tidak bisa bertemu dalam waktu cukup lama, saya iseng BBM dan bilang bahwa saya kangen. Sesingkat itu. Balasannya cuma bilang "Wi juga kangen :)" dengan smiley mengedipkan mata. Entah kenapa kata-kata itu sanggup membuat saya melambung. Tiba-tiba tersenyum dan kegirangan. Bahagia sekali membacanya.
Lalu saya tiba-tiba teringat, hal-hal dan perbuatan yang dia lakukan kepada saya. Bercerita tentang seluk-beluk sepeda, tentang teman-teman, keluarga, hobby, juga anjing-anjingnya. Bukankah itu semua menunjukkan betapa istimewanya saya baginya?
Mengingat dia bukan tipikal orang yang senang berbagi cerita dengan sembarang orang.
Sungguh, ini membuat saya sadar, bahwa sayang itu bukan cuma kata.
Terima kasih Wi Nu :)
Lalu, saya bandingkan dengan hubungan yang saya punya. jreeeng...
Betapa berbedanya kami dengan mereka. Gus Wisnu adalah tipe yang sama sekali tidak romantis. Dia jarang sekali (hampir tidak pernah) bilang kata sayang atau cinta. Pasang foto bersama saya pun cuma sekali, itupun atas permintaan saya dan bertahan cuma kurang dari satu hari. Haduuuh jujur, kecewa bukan main rasanya.
Saya jadi ragu, dia beneranm sayang ga sih??
Pernah kami membicarakjan keluhan saya ini, tentang betapa pelitnya dia mengungkapkan rasa sayang. Hasilnya, dia cuma berujar, ngumbar kata-kata atau foto seperti itu lebih ke cara ababil, dan bila terlalu sering akan kehilangan makna. Agak kecewa mendengarnya. Karena saya kan juga ingin dunia melihat bahwa saya dicintai.
Tapi pada suatu hari, dengan situasi kami tidak bisa bertemu dalam waktu cukup lama, saya iseng BBM dan bilang bahwa saya kangen. Sesingkat itu. Balasannya cuma bilang "Wi juga kangen :)" dengan smiley mengedipkan mata. Entah kenapa kata-kata itu sanggup membuat saya melambung. Tiba-tiba tersenyum dan kegirangan. Bahagia sekali membacanya.
Lalu saya tiba-tiba teringat, hal-hal dan perbuatan yang dia lakukan kepada saya. Bercerita tentang seluk-beluk sepeda, tentang teman-teman, keluarga, hobby, juga anjing-anjingnya. Bukankah itu semua menunjukkan betapa istimewanya saya baginya?
Mengingat dia bukan tipikal orang yang senang berbagi cerita dengan sembarang orang.
Sungguh, ini membuat saya sadar, bahwa sayang itu bukan cuma kata.
Terima kasih Wi Nu :)
Komentar
Posting Komentar